SUDAH MINUM PPIs KOK GERD BELUM SEMBUH? #9



Apakah kalian salah seorang yang sudah mencari berbagai cara untuk bisa sembuh dari GERD?
Sudah pergi ke berbagai dokter spesialis dan melakukan banyak cek?
Bulak-balik rumah sakit karena keadaan yang tidak kunjung membaik?
Kebingungan mencari cara agar sembuh dari GERD di internet dan yang keluar malah berbagai informasi yang enggak-enggak yang membuat kita panik dan malah memperparah sakit kita?
Sudah mengkonsumsi berbagai jenis obat mulai dari obat-obatan kimia maupun herbal?
Antasida selalu tersedia di dalam tas untuk jaga-jaga kalau-kalau dada terasa sesak atau perut terasa begah. Sudah mencoba H2 blockers tapi tidak mempan lalu beralih ke PPIs (Proton-pump Inhibitors), mulai dari dosis 15-20 mg hingga ke 30 mg? Bahkan dua kali sehari. Tapi masih juga susah buat tidur dan sensasi masih sering terasa. Sensasi sejuta rasa.
Pernah juga konsumsi alginat, sukralfat, atau prokinetik?
Minum kunyit atau sari temulawak tiap hari?
Memantang berbagai jenis makanan karena takut kambuh?
Pernah juga sampai merasa lelah dan putus asa karena tak kunjung sembuh?


Saya juga pernah mengalami hal yang sama.
Saya pernah menanyakan hal yang sama.
Sama-sama kebingungan, karena udah konsumsi berbagai macam obat kok masih sering kambuh. Udah jaga makanan kok kambuh juga. Bahkan ketika saya hanya minum segelas air putih ditambah dengan beberapa butir kurma, kok langsung kambuh!? Saya berpikir keras.


Jika orang lain bisa sembuh, itu artinya saya juga bisa. Cara sembuh setiap orang itu berbeda-beda. Terkadang ada orang yang cocok dengan cara ini tetapi tidak cocok dengan cara itu. Lalu saya kembali berpikir. Bagaimana kalau selama ini saya salah memahami kondisi saya? Makanya obat yang saya minum gak ada pengaruhnya sama sekali. Akhirnya saya mencoba kembali mencari berbagai informasi. Jika saya ingin sembuh dari sakit ini saya harus tahu penyebabnya. Kebanyakan orang berpendapat bahwa ketika kita menderita GERD itu artinya asam lambung kita naik. Itu memang benar! Asam lambung yang naik atau biasa disebut dengan Acid Reflux merupakan salah satu gejala yang dirasakan oleh penderita GERD. Gejala lain yang sering dirasakan adalah heartburn.


Saya rasa saya pernah mengalami heartburn, tapi itu pun tidak terlalu sering. Saya lebih sering mengalami perut kembung, bersendawa berkali-kali, dan pernah sempat muntah walaupun sangat jarang. Tapi semua itu terjadi setelah saya makan. Saya mulai mencocok-cocokan berbagai gejala yang saya rasakan dengan informasi yang saya dapatkan. Bagaimana kalau ini bukan GERD? Jangan-jangan ini LPR lagi! Soalnya saya jarang mengalami heartburn. Tapi setelah saya membaca gejala-gejala yang biasa dirasakan penderita LPR saya yakin bahwa saya tidak merasakan kebanyakan gejala yang tertulis. Ah!Mungkin memang benar hanya GERD. 


Orang-orang yang datang ke dokter dan menjelaskan berbagai gejala yang mereka alami kemudian didiagnosa menderita penyakit GERD itu pasti setelahnya akan direkomendasikan untuk mengkonsumsi obat-obatan penurun atau penghambat asam lambung. Karena menurut mereka asam lambung yang tinggi adalah penyebabnya. Kemudian dokter pasti akan memberi saran agar si pasien tidak terlalu stres, karena hal itu merupakan penyebab asam lambung tinggi. Tapi bagaimana jika saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengontrol stres dan menjaga jenis makanan yang saya makan, juga rutin mengkonsumsi obat-obatan herbal dan juga pil PPIs selama proses terapi atau penyembuhan. Tapi setelahnya masih belum ada perubahan yang signifikan. Saya kembali berpikir. Apa jangan-jangan saya salah mengkonsumsi obat? Atau diagnosa dokter salah? Mungkin saya belum mendapatkan penjelasan yang jelas mengenai kondisi saya ini!

Saya terus mencari berbagai informasi dari berbagai artikel (yang credible tentunya) dan siaran televisi, wawancara ahli gizi, penjelasan dokter-dokter di Youtube, dll. Ketika saya mencari di Google tentang penyakit ini, ternyata penyakit ini adalah penyakit yang sangat umum. Bisa diderita siapa saja dan dimana saja. Terdapat lebih dari 2 juta kasus di Indonesia dan juga menurut artikel yang saya baca di situs resmi healthline.com, di Amerika Serikat 20% dari total penduduknya menderita GERD. Cukup banyak ya! Dan jumlah itu kian bertambah seiring dengan waktu. 😔 


Seharusnya jika ini adalah hal yang umum, setiap orang pasti bisa mengatasinya. Lalu kenapa banyak orang yang bisa berkawan dengan penyakit ini atau lebih tepatnya dengan kondisi seperti ini selama bertahun-tahun!? Masalahnya saya juga gak mau kalau selama itu. Siapa sih yang gak mau sehat!

Setelah membaca begitu banyak informasi saya mengetahui beberapa hal:

1.GERD adalah suatu kondisi dimana asam lambung naik ke kerongkongan, yang seharusnya cukup stay di dalam lambung. Karena otot cincin yang menjadi penghalang antara lambung dengan kerongkongan terbuka, atau tidak normal. Tidak bisa menutup secara baik. Sehingga hal itu memudahkan asam lambung untuk naik ke atas. Hal itulah yang membuat beberapa orang mengalami heartburn karena asam lambungnya stay di kerongkongan untuk beberapa saat. Apa sih yang menyebabkan otot cincin itu melemah sehingga tidak bisa menutup dengan kuat? Pertama, itu disebabkan oleh asam lambung yang tinggi dan terus-menerus memberontak ke si otot cincin atau katup lambung itu sehingga dia jadi gak sanggup buat nahan lagi. 


Kedua, dikarenakan gas yang terlalu banyak di dalam lambung dan terus mendorong si katup sehingga ia terbuka. Setelah terbuka asam lambung bisa dengan mudah keluar dari lambung walaupun jumlahnya tidak banyak. Apa yang menyebabkan gas ini timbul di dalam perut? Itu karena makanan yang kamu makan diam di dalam lambung kamu untuk waktu yang lama. Bisa jadi karena kandungan asam yang berada di dalam lambung sangat sedikit (Hypochlorhydria). Asam lambung berfungsi untuk mencerna makanan, namun jika asam lambungnya hanya sedikit dan ketika kamu memakan makanan yang mengandung banyak lemak atau tinggi protein yang pasti akan membutuhkan asam yang tinggi untuk mencernanya sedangkan asam lambung kamu itu rendah, itu yang membuat si makanan lama banget dicerna. Kalau makanan lama dicerna nanti bakteri-bakteri yang ada di lambung kamu bakal ikut mencerna untuk ngebantuin proses pencernaan. Kalau bakteri yang nyerna makanan itu artinya bakal ada proses fermentasi di dalam perut, kalau hal itu terjadi gas akan dihasilkan dari proses fermentasi itu. Gas yang sangat banyak itulah yang menyebabkan melemahnya otot cincin. Jadi, asam lambung yang tinggi bukan hanya menjadi satu-satunya penyebab melemahnya katup pemisah antara esofagus dan lambung.


2.Orang-orang dengan asam lambung yang rendah itu mengalami gangguan pencernaan atau disebut dispepsia (indigestion), kondisi dimana makanan sulit dicerna di dalam perut. Mungkin karena kekurangan asam tadi dan juga enzim pencernaan. Bisa juga karena kondisi lambungnya itu terlalu alkalin (basa) karena lambung itu membutuhkan PH 1-3 untuk bisa mencerna dengan baik, artinya perlu PH yang sangat asam. PH yang asam akan membantu sfingter esofagus untuk tetap menutup. 

3.Kalau kalian salah satu dari orang-orang yang memiliki gangguan pencenaan ini, lalu mengkonsumsi obat PPIs, bisa jadi itu malah memperburuk kondisi. Pasalnya PPIs berfungsi untuk menekan produksi asam lambung. Lah sedangkan yang kita butuhkan untuk mencerna itu adalah asam lambung. Minum PPIs malah membuat produksi asam lambung semakin sedikit. Itu akan mempersulit makanan untuk dicerna di dalam lambung.

4. Lambung itu bisa dikatakan seperti blender. Semakin banyak asam yang berada di dalam lambung, maka semakin cepat makanan di cerna sehingga gak perlu lama-lama diam di dalam perut. Kalau kita mau ngeblender terus neken nomor 1 pasti kan lebih lama ngeblendernya dibandingkan neken nomor 3. Logikanya sih gitu.


5.Orang-orang dengan kondisi ini (asam lambung yang rendah) bisa mengatasinya dengan cara minum-minuman probiotik (yoghurt); minum (sari cuka apel) atau makan makanan fermentasi (kimchi, tempe); makan makanan mengandung kalium (pisang-kecuali pisang ambon); berhenti makan-makanan yang dingin, mengandung banyak lemak, gas, pedas berlebih dan tinggi protein (protein dicernanya lama, bisa diganti dengan alpukat setiap kali makan besar); Minum air lemon+jahe (lemon kan asem! Iya, tapi kalau dikonsumsi dengan jumlah yang tidak terlalu banyak bisa menetralkan jumlah asam di dalam lambung, membantu proses pencernaan); minum tablet HCL+pepsin setelah makan makanan tinggi protein (tapi jangan terlalu sering, untuk sementara); minum pil yang mengandung 'enzim pencernaan' (digest gold, dll) ini juga tidak boleh berlebihan jangan untuk waktu lama, lebih baik dengan makan-makanan berserat (sayur-sayuran [wortel, bayam, kale, brokoli, kubis brusel, dll] dan buah-buahan [apel, pisang, pepaya, semangka, melon, stroberi]); rutin berolahraga; tidak makan 3 jam sebelum tidur; minum multivitamin, vit B-12, Zinc, omega-3 (Ini juga gak boleh sering-sering, lebih baik dari makanan langsung); tidak makan makanan yang diproses (sosis) atau berpengawet (minuman dan makanan kemasan); untuk sementara hindari dulu produk susu karena susah dicernanya apalagi yang punya intoleransi laktosa (ganti dengan susu kedelai, almond, yoghurt, kefir [jangan sering-sering]); dan sejujurnya masih banyak lagi.




Untuk informasi lebih jelas bisa lihat video-video ini (tapi pake bahasa Inggris):





Artikelnya bisa dilihat disini:  


Semoga pembahasan saya tentang kondisi 'Low Stomach Acid' ini cukup bermanfaat ya 😀 See you later! Ingat...jangan bergantung sama obat-obatan kimia. Karena obat yang disediakan langsung oleh Tuhan jauh lebih hebat.

Share:

8 komentar

  1. Makasih infonya. Baru 2 bulan ini sy mengalami GERD. Iya nih kayaknya sy low stomach acid kalo liat ciri2nya. Tp dokter pernah kasi obat jenis PPIs 3x sehari tp ga sy turutin. Sy minum 2x aja. Akhirnya ganti dokter. Dia saranin 1x aja. Masih suka kambuh ini. Kemaren ke dokter disaranin endoskopi utk lebih memastikan kondisi di dalam daripada minum obat2an terus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mba. Iya lebih baik cek aja biar tau pasti penyebabnya. Memang jangan terlalu bergantung ke obat, karena kurang baik apalagi PPI efek sampingnya lumayan. Saya juga udh berhenti minum PPI pdhal persedian masih bnyak di rumah. Makasih sudah membaca. Semoga kita semua bisa benar2 kembali sehat ya. Amin . :)

      Hapus
  2. Selamat siang mba Khansa, saya juga sakit Gerd dari awal th 2018, saya ingin mencoba menghentikan obat golongan PPI, tapi jika tidak diminum Gerd kayaknya kambuh lagi. Bagaimana caranya agar bisa berhenti minum PPI dan gerd ngga kambuh lagi. Terima kasih ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klau GERD kambuh lg stelah lepas PPI itu wajar. Itu karena efek rebound. Makanya cara teraman yang bisa dilakukan ya kurangi dosisnya perlahan. Jangan tiba2 berhenti. Karena kalau kayak gitu gak akan selesai2. Entar berhenti entar kambuh entar minum lg entar berhenti lg entar kambuh lg. Soalnya saya juga pernah kayak gitu, jadi lepas pakai terus. Coba sedikit demi sedikit kuranginya. entar lama2 sampai gk pakai sama sekali. Semoga berhasil!

      Hapus
  3. Halo mbak .. Terimakasih saya jadi tercerahkan dg artikel mbak. Saya sdh lama berteman dg maag .. Tp bru 4bulan ini kena dispepsia.. Lumayan membaik tp yaa gtu deh pikiran msh ngelantur kemana2.. Sampai bener2 membatasi hubungan dg dunia luar :( .. Bahkan dg ortu sendiri. Tp Alhamdulillah skrg dikit demi sdikit saya beranikan diri berkabar dg keluarga & teman2.. Walaupun sejuta sensasi menemani :) .. Semoga kita sama2 lekas sehat yaa mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya amin. Lebih banyak berkomunikasi justru lebih baik, biar gak mikirin sakit sendirian trus. Semoga bermanfaat artikelnya dan terimakasih sudah baca ;) ditunggu lanjutannya

      Hapus
  4. Assalamualaikum mba khansa
    Apakah mba ada mengalami juga gejala bau mulut sama nafas gak ?
    Soalnya lagi mengalami

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau saya sih biasa aja kayak nya untuk bau mulut. kecuali kalau puasa baru bau.

      Hapus