ASAM LAMBUNG ITU BUKAN MUSUH, KENAPA HARUS DILAWAN? #10

Mungkin untuk beberapa orang Asam Lambung atau istilah lainnya Asam Klorida (HCl) merupakan suatu ancaman besar bagi mereka. Banyak orang mencoba berbagai cara untuk bisa melawan asam lambung dengan cara menetralkannya atau menekan produksinya. Setiap orang di dunia ini memiliki asam lambung. Asam lambung adalah sesuatu yang pasti sudah ada di dalam perut manusia sejak manusia dilahirkan ke dunia. Beberapa orang tidak mempermasalahkan kehadiran asam lambung di dalam perut mereka. Namun, mengapa ada sebagian orang yang berusaha untuk melawannya? Sebab, orang-orang itu merasa bahwa keberadaan asam lambung hanya mempersulit diri mereka. Apalagi kalau jumlah asam lambung itu terbilang tinggi. Pasti ada saja berbagai ujian yang harus dirasakan sebagian orang tadi. Seperti perut yang terasa perih, mual, sesak nafas, badan menggigil, dan sebagainya. Salah satu dari sebagian orang itu mungkin adalah saya (dulu). Saya merasa tersiksa dengan keberadaan asam lambung yang mempersulit saya ini. Saya jadi tidak bisa tidur dan makan dengan nyaman. Rasanya keberadaan asam lambung ini hanya menyiksa saya dan mengganggu rutinitas harian saya. Oleh karena itu saya mencoba berbagai cara untuk melawannya tanpa memberikan kesempatan untuk mengenalnya jauh lebih dalam (hahaha).


Untuk orang-orang yang merasakan hal sama seperti saya, mungkin kalian pernah mengkonsumsi obat-obatan seperti antasida, H2 blocker, dan PPIs untuk bisa melawan sensasi yang dirasakan akibat asam lambung yang mengganggu kita. Obat-obatan tersebut memang akan membantu. Sangat membantu di hari-hari pertama. Setelah mengkonsumsi obat-obatan tersebut mungkin sebagian orang akan merasa jauh lebih baik, karena obat-obatan tadi berfungsi sebagai penetral asam lambung maupun penekan produksi asam lambung sehingga ia tidak perlu keluar dalam jumlah yang banyak yang nantinya akan membuat kita sesak dan kliyengan. Obat-obatan itu memang baik dan berguna, tapi...hanya untuk sementara. Bukan untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. 

Lalu mengapa ada orang yang bisa menggunakan obat-obatan tersebut dalam jangka waktu yang panjang? 
Itu dikarenakan mereka tidak merasa lebih baik jika tidak menggunakan obat tersebut. 

Mengapa bisa demikian?
Sebab, ketika kita mengkonsumsi obat penurun asam lambung seperti PPI contohnya, itu akan menekan produksi asam lambung kita. Sehingga yang tadinya asam lambung itu tinggi sekarang hanya keluar sedikit. Ketika asam lambung itu sedikit kita pasti akan merasa lebih baik karena kemungkinan asam reflux terjadi akan menjadi sedikit, selain itu rasa perih juga bisa hilang pada beberapa orang. Sebetulnya, setiap orang hanya disarankan untuk mengkonsumsi PPI untuk beberapa minggu. Tetapi setiap mereka mencoba untuk berhenti mengkonsumsi PPI mereka pasti akan merasakan gejala refluks asam yang kembali lagi. Oleh karena itu mereka merasa jika tidak menggunakan obat PPI sakit mereka akan kambuh lagi. Makanya mereka kembali menggunakan PPI karena dirasa belum cukup sembuh, dan hal itulah yang akan menjadikan mereka ketergantungan dengan obat-obatan tersebut.


Padahal sebetulnya hal itu merupakan hal yang wajar ketika seseorang merasakan refluks asam setelah melepas PPI. Sebab cara kerja PPI itu memang untuk menekan produksi asam lambung dengan cara mematikan fungsi pompa proton (pompa yang memproduksi asam lambung) sehingga hal itu dapat mengurangi produksi asam lambung. Orang yang mengkonsumsi PPI selama berhari-hari pasti akan terus menghambat pompa proton, ketika suatu waktu mereka berhenti menggunakannya, BOOM!


Asam lambung yang tadinya terus-menerus di tahan sama PPI jadi nyembur keluar karena PPInya udah gak nahan lagi. Sama aja kayak air keran yang kalau kita tutup lubang kerannya secara paksa padahal airnya masih mengalir pasti lama-lama air itu akan nyembur keluar setelah kita buka lubangnya. Itulah kenapa kalian akan merasakan sensasi gak enak setelah berhenti minum PPI. Makanya cara yang lebih baik untuk menyingkirkan diri dari PPI adalah dengan cara menurunkan dosisnya perlahan-lahan, sampai akhirnya benar-benar tidak pakai lagi. Karena hal itu pernah kejadian sendiri oleh saya. Saya yang beberapa hari udah terbiasa minum lansoprazol pas satu hari berhenti minum akhirnya kesiksa banget, sesek nafas dari pagi. Jadinya mau gak mau saya minum lagi tuh obat, karena saya salah cara menyingkirnya. Tapi sekarang Alhamdulillah saya sudah gak pakai itu sama sekali.

Beberapa studi mengatakan bahwa penggunaan obat-obatan 'pelawan' asam lambung hanya akan memperparah keadaan seseorang jika digunakan dalam waktu yang lama, di antaranya:

1.Antasida - menetralkan asam lambung dan mengurangi gejala heartburn dan acid reflux.
Efek samping: 
-Penggunaan antasida yang berlebihan dapat menyebabkan overdosis dari kalsium karbonat dan magnesium yang merupakan bahan utama dari antasida juga kenaikan asam lambung
-Antasida juga bisa meningkatkan gejala perut sensitif saat memakan makanan tertentu dan sangat terkait dengan kemungkinan patah tulang

2.Alginat - menghasilkan lapisan pelindung yang melindungi lapisan perut dan kerongkongan dari efek isi asam lambung.
Efek samping:
-Mengalami konstipasi atau diare
-Kesulitan bernafas
-Kram pada bagian perut
-Perubahan pada indera pengecap

3.Prokinetik - mempercepat proses pengosongan perut.
Jenis Prokinetik: Bethanechol, Cisapride, Metoclopramide.
Efek samping:
-Anxiety
-Depresi
-Fatigue
-Detak jantung tidak beraturan
-Peningkatan risiko kondisi neurologis seperti tardive dyskinesia

4.H2-blocker - memblokir efek histamin kimia yang membantu menghasilkan asam lambung sehingga dapat mengurangi produksi asam.
Jenis H2-blocker: Ranitidine, Simetidine atau Famotidine.
Efek samping:
-Diare 
-Gangguan saluran cerna
-Rasa letih
-Kerusakan hati
-Pankreatitis akut
-Halusinasi

5.PPIs (Proton Pump Inhibitors) - menghambat pompa proton untuk menekan produksi asam.
Jenis PPIs: Prilosec (omeprazole), Prevacid (lansoprazole), Protonix (pantoprazole), Aciphex (rabeprazole), Nexium (esomeprazole), Dexilant (dexlansoprazole).
Efek samping:
-Gangguan pencernaan
-Penyerapan kalsium rendah, osteoporosis
-Kekurangan Vit B12, anemia
-Resiko penyakit jantung kronis
-Pneumonia
-Stroke
-Demensia
-Infeksi bakteri
-Kerusakan arteri

Selain itu penggunaan obat-obatan seperti itu dalam jangka panjang akan merusak fungsi ginjal. So, apakah mau terus menerus bergantung kepada mereka?


Sekarang saya akan menjelaskan kenapa asam lambung itu jelas-jelas bukanlah musuh:

1.Kehadiran HCL membuat cairan asam antiseptik, membunuh hampir semua kuman yang masuk dengan makanan. Jika HCL kita sedikit maka akan ada banyak sekali kuman atau bakteri yang menetap di dalam perut kita. Hal itu yang bisa membuat imun kita rendah. Gampang sakit.

2.Pepsinogen diubah menjadi pepsin dengan bantuan HCL dan membantu dalam pencernaan protein. Itulah mengapa untuk beberapa orang, apalagi setelah mengkonsumsi makanan tinggi protein mereka akan merasa tidak nyaman di perut. Perut bergas, mual. Itu dikarenakan oleh asam lambung yang rendah sehingga tidak mampu untuk menghasilkan enzim pepsin yang akan membantu kita mencerna protein. Apakah kita mau terus menerus menghindar dari makanan tinggi protein yang baik buat tubuh seperti daging ayam, makanan dengan bahan baku kedelai, dll?


3.Penyerapan zat besi. Zat besi sangat berperan penting dalam pembentukan sel darah merah. Maka karena itu, jika asam lambung kita tidak cukup, kemampuan tubuh kita untuk memproduksi sel darah merah akan terganggu. Hal itu yang membuat kita kurang darah, atau anemia. Selain itu zat besi juga berguna sebagai pengatur suhu tubuh, metabolisme energi, dan peningkatan perkembangan otak. Nah, loh! Bahaya kalau kekurangan zat besi.

4.Lipase lambung membantu dalam pencernaan lemak. Nah..makanya nih orang-orang yang sakit GERD itu selalu disarankan untuk makan makanan rendah lemak. Sebab kemampuan untuk mencernanya lama. Hal itulah yang menyebabkan refluks asam bisa terjadi. Padahal fungsi lemak bagi tubuh manusia itu sangat penting. Masa mau terus menghindar dari makanan berlemak?

5.Faktor intrinsik membantu dalam penyerapan Vitamin B12 yang bertanggung jawab untuk hemopoiesis (pembentukan komponen sel darah). Kalau Vit B12 ini sulit dicerna, maka sama kita juga akan mengalami defisiensi Vit B12, anemia.


Setelah saya mengetahui begitu banyak peran yang dijalankan oleh Asam Lambung ini, saya sadar bahwa asam lambung adalah seorang teman yang Tuhan berikan kepada kita untuk membantu kita dalam memproses makanan yang kita makan, agar semua nutrisi yang terkandung dalam makanan itu dapat diserap dengan baik sehingga kita semua dapat memiliki tubuh yang sehat dan terhindar dari penyakit.


Menurut saya, melawan asam lambung hanya akan memperburuk keadaan. Dengan melawan asam lambung justru kita mendatangkan berbagai macam penyakit yang jauh lebih parah nantinya. Mungkin itulah kenapa banyak sekali penderita GERD seperti saya yang sulit sembuh total. Karena mungkin cara menanganinya salah. Asam lambung itu bukan untuk dilawan karena asam lambung tidak pernah melakukan kesalahan apa-apa terhadap diri kita. Justru kitalah yang membuat dia keluar dari kandangnya. Seharusnya dia tetap berada di dalam lambung, eh..malah kita paksa dia untuk keluar dikarenakan pola hidup kita yang sangat tidak baik. Sebelum kita berada di kondisi saat ini, kita semua berada dalam keadaan sehat kan? Baik-baik saja kan? Padahal asam lambung sudah ada sejak dulu. Karena memang itu semua diawali oleh diri kita sendiri.

Saya itu tidak pernah memiliki masalah dengan asam lambung saya, tetapi saya memiliki masalah dengan sistem pencernaan saya. Oleh karena itu, jika saya ingin sembuh yang diperbaiki bukan asam lambung nya, tapi sistem pencernaannya. Kira-kira apa yang membuat asam lambung tidak dapat bekerja dengan maksimal? Hal itulah yang perlu kita ketahui.

Melawan asam lambung tidak akan memperbaiki masalah apapun. Karena keberadaan asam lambung memang bukan untuk dilawan. Melawan asam lambung sama saja seperti kita melawan seorang perawat. Perawat yang tiap hari membantu kita untuk mendapatkan asupan baik agar kita bisa selalu sehat.


Jutaan orang tiap harinya dapat mengkonsumsi jutaan obat penurun asam lambung. Hal ini sudah terjadi selama puluhan tahun. Kesannya penyakit ini seperti penyakit yang tidak pernah bisa disembuhkan. Padahal obatnya ada jutaan, tersedia dalam berbagai jenis. Tetapi jumlah penderitanya malah terus bertambah. Itu karena kita yang salah menanganinya.

Maka karena itu coba pikirkan sekarang! Kira-kira hal apa yang seharusnya kita lakukan dibandingkan harus terus melawan asam lambung? Hal apa yang menurut kalian akan mengembalikan kondisi kalian seperti sedia kala? Diri kita sendirilah yang tau.


Selama ini asam lambung sudah membantu kita dalam mencerna makanan. Sekarang saatnya kita yang membantu dia untuk bisa bertindak normal seperti sedia kala. 😉

Semoga artikel saya kali ini akan memberikan sedikit pencerahan. Bukan hanya untuk kalian-kalian yang sedang berjuang dengan kondisinya saja, khususnya bagi saya sendiri. Cukup sekian dan terus semangat!

Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya 🙋

Share:

0 komentar